Senin, 29 September 2014

✿ I will fly - ten2five✿

You know all the things I've said
You know all the things that we have done
And things I gave to you
There's a chance for me to say
How precious you are in my life
And you know that it's true

To be with you is all that I need
'Cause with you
My life seems brighter and these
are all the things
I wanna say...

I will fly into your arms
And be with you
Till the end of time
Why are you so far away
You know it's very hard for me
To get myself close to you

You're the reason why I stay
You're the one who cannot believe
Our Love will never end
Is it only in my dream?
You're the one who cannot see this
How could you be so blind?

To be with you is all that I need
'Cause with you
My life seems brighter and these
are all the things
I wanna say...

I will fly into your arms
And be with you
Till the end of time
Why are you so far away
You know it's very hard for me
To get myself close to you

I wanna get
I wanna get
I wanna get myself close to you

I will fly into your arms
And be with you
Till the end of time
Why are you so far away
You know it's very hard for me
To get myself close to you

I wanna get
I wanna get
I wanna get myself close to you
I wanna get myself close to you.

Ku Sadar

Awalnya
Aku memang akan selalu 
Mengharapkanmu..mencintaimu..dan selalu bersamamu
Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu

Waktu berjalan 
Dan aku bodoh menemui hal yang tak harus kupedulikan
Aku meninggalkanmu
Demi sesuatu yang sesungguhnya sia-sia
Yang sesungguhnya hampa
Yang sesungguhnya hanya omong kosong

Ada rasa yang hilang
Selalu......
Rasa itu, setiap saat menyergapku
Walaupun aku bahagia bersama yang lain

Sekarang aku hanya berharap
Berharap kembali
Seperti semula
Kita berdua

Andai saja bisa kembali
Andai....
Kupikir itu hanya anganku saja

Aku tahu, aku akan menyesal
Aku tahu tanpamu aku akan hampa
Aku tahu tanpamu aku akan tak berdaya
Aku hanya berharap, kita kan kembali seperti sedia kala

Maaf, aku terlalu bodoh




Writer: Lely Choir

Sabtu, 27 September 2014

Random sketch

Love is hard right! like Hazel say that "Sometime people don't understand the promises they're making when they make them" 
I really hurt when someone that i love so much broke our promises like broke a mirror
I feel love ruining my life, but i'm thinking, i won't give up to search my true love 
Ya....true love 

 
Random fashion, i like make some sketch about fashion, but i don't have any skill and good fashion on it. I just make it in my sketch app
I love rose so much, i sketch rose when i'm fell happy, sad, angry, and also when i'm in love
I think rose give me special energy to make me still happy, still calm
I wanna be like roses, it look so beutiful, have a good smell, but they can protect by them self.. the thorn just for protection, not mean to hurting



Like princess elsa "LET IT GOOOOOOO"


Random sketch 2 


When i'm sad, for everything bad you do to me

Selasa, 16 September 2014

DAUN MAJEMUK BIOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG LELY CHOIRUNNISA'



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Daun merupakan salah satu bagian terpenting yang dimiliki oleh tumbuhan. Struktur yang dimiliki oleh daun juga bermacam-macam dengan fungsi yang berbeda pula. Biologi mengenal istilah daun tunggal dan daun majemuk.
Dewi Rosanti dalam bukunya, Morfologi Tumbuhan (2013:37) menyatakan bahwa daun majemuk merupakan modifikasi dari daun tunggal, di mana dalam setiap satu tangkai daun terdiri dari beberapa daun yang disebut anak-anak daun. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-An’am ayat 99 yang artinya : “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai dan kebun-kebun anggur…”
Penjelasan dari Surah Al-An’am tersebut yaitu Allah telah menciptakan tumbuhan yang memiliki jenis bermacam-macam di bumi ini. Pada tumbuhan terdapat daun-daun yang sebagian besar berwarna hijau. Daun yang tumbuh memiliki bentuk dan struktur yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya.
Struktur daun yang berbeda-beda telah dikelompokkan oleh para ilmuan. Pengelompokan tersebut bertujuan untuk memudahkan dalam mempelajarinya. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang “Daun Majemuk”.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.      Apa yang disebut dengan daun majemuk?
2.      Bagaimana ciri-ciri daun majemuk?
3.      Apa saja macam daun majemuk?
1.3  Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengertian dari daun majemuk.
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri daun majemuk.
3.      Untuk mengetahui macam-macam daun majemuk.

1.4  Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah :
1.      Menambah pengetahuan mahasiswa tentang daun majemuk.
2.      Sebagai pembelajaran dalam mata kuliah struktur perkembangan tumbuhan 1.





















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Daun Majemuk (Folium Compositum)
Daun merupakan bagian pokok yang dimiliki oleh tumbuhan. Jika diperhatikan, daun pada berbagai jenis tumbuhan akan terlihat (Tjitrosoepomo, 2009:49) :
·        Pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Daun yang demikian dinamakan daun tunggal (folium simplex).
·        Tangkainya bercabang-cabang dan pada cabang tangkai ini terdapat helaian daun, sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari datu helaian daun. Daun dengan susunan yang demikian disebut daun majemuk (folium compositum).
                  Menentukan perbedaan daun tunggal dan daun majemuk dilihat dari kedudukannya pada batang. Jika pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja, maka daun tersebut dinamakan daun tunggal. Sedangkan jika tangkai daunnya bercabang-cabang, maka daun tersebut dinamakan daun majemuk. Daun majemuk secara keseluruhan merupakan struktur tunggal secara utuh yang terdiri dari satu helaian daun (lamina) dan satu tangkai daun (petiolus). Struktur tunggal tersebut termodifikasi menjadi beberapa helai daun disebut sebagai anak daun (Rosanti.2013:37).
                  Bila dilihat sekilas, satu tangkai daun majemuk terlihat sebagai beberapa tangkai daun yang berukuran kecil. Perbedaan antara daun tunggal dan majemuk dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 (Rosanti.2013:37).

                   


                        (a)                                           (b)
Gambar 1.  (a) Daun Majemuk Menyirip dan (b) Daun tunggal yang duduk pada tangkai

                                   

                                     (a)                                                        (b)


                        (a)                                           (b)
                Gambar 2.  (a) Daun tunggal bertulang menjari dan (b) Daun majemuk menjari  

Gambar 1 memperlihatkan posisi daun pada batang suatu tumbuhan. Terlihat dengan jelas posisi satu tangkai daun yang duduk pada batang. Perbedaan terletak pada jumlah daun dalam satu tangkai daun. Pada gambar (a) terlihat dalam satu tangkai daun terdapat beberapa anak daun, sedangkan pada gambar (b) terlihat dalam satu tangkai daun hanya mendukung satu helai daun, hanya letaknya pada buku batang berpasangan, seolah-olah seperti daun majemuk (Rosanti.2013:38).
 Gambar 2 memperlihatkan suatu tangkai daun. Perbedaan terletak pada jumlah daun dalam satu tangkai daun. Pada gambar (a) terlihat dalam satu tangkai daun hanya mendukung satu helai daun tunggal yang bertulang menjari, sedangkan pada gambar (b) terlihat dalam satu tangkai daun terdiri dari banyak daun-daun kecil yang tersusun secara menjari. Daun daun kecil inilah yang disebut sebagai anak-anak daun. Setiap helaian anak daun didukung oleh satu tangkai anak daun (Rosanti.2013:38).
Banyak daun yang berukuran sangat besar merupakan daun majemuk atau majemuk ganda. Adaptasi struktural ini memungkinkan daun yang besar untuk menahan embusan angin yang kuat agar tidak mengalami terlalu banyak sobekan. Hal itu mungkin juga dimaksudkan agar beberapa patogen (organisme dan virus penyebab penyakit) yang menyerang daun hanya menyebar pada satu anak daun, bukan keseluruh bagian daun (Campbell, 2008:318).
Pada suatu daun majemuk dapat dibedakan bagian-bagian berikut (Tjitrosoepomo, 2009:50) :
1.      Ibu tangkai daun (potiolus communis), yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian-helaian daunnya, masing-masing dinamakan anak daun (foliolum). Ibu tangkai daun ini dapat dipandang merupakan penjelmaan tangkai daun tunggal ditambah dengan ibu tulangnya, oleh karena itu kuncup ketiak pada tumbuhan yang memiliki daun majemuk, letaknya juga di atas pangkal ibu tangkai pada batang.
2.      Tangkai anak daun (petiololus), yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun. Bagian ini dapat dianggap sebagai penjelmaan pangkal suatu tulang cabang pada daun tunggal, oleh sebab itu di dalam ketiaknya tak pernah terdapat suatu kuncup.
3.      Anak daun (foliolum). Bagian ini sesungguhnya adalah bagian-bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya toreh menjadi terpisah-pisah. Anak daun pada suatu daun majemuk lazimnya mempunyai tangkai yang pendek saja atau hampir duduk pada ibu tangkai, misalnya pada daun seledri (Apium graveolens L.). Ada kalanya anak daun mempunyai tangkai yang cukup panjang dan jelas kelihatan, misalnya pada daun mangkokan (Nothoponax scutellarium Merr.)

Karena suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari suatu daun tunggal, maka dapat ditemukan bagian-bagian lain seperti upih daun (vagina), seperti daun pinang (Areca catechu L.) dan dapat pula ditemukan sepasang daun penumpu, misalnya pada daun mawar (Rosa sp.) dan daun kacang kapri (Pisum sativum L.) (Tjitrosoepomo, 2009:51).

Sebagai tambahan dapat juga dikemukakan (Tjitrosoepomo, 2009:51):
a.       Pada satu daun majemuk semua anak daun terjadi bersama-sama dan biasanya pun rontok bersama-sama pula.
b.      Pada suatu daun majemuk terjadi pertumbuhan yang terbatas, artinya idak bertambah panjang lagi dan ujungnya tidak mempunyai kuncup. Suatu cabang biasnya selalu bertambah panjang dan mempunyi sebuah kuncup di ujungnya.




D:\spt\IMG_5317.jpg







                                                Gambar 3. Struktur daun majemuk

                                    Gambar 4.  Struktur daun majemuk menyirip


                                    Gambar 5. Struktur daun majemuk menjari
Ibu tangkai daun (petiolus communis), merupakan tempat melekatnya anak daun dan tangkainya. Anak daun (foliolum), yang terdiri dari lebih dari satu helai, yang didukung oleh tangkai anak daun. Kadang-kadang anak daun tidak memiliki tangkai. Tangkai anak daun (petiololus), merupakan tempat melekatnya anak daun, umumnya berukuran pendek, hampir tidak terlihat (Rosanti.2013:39).
Walaupun demikian selalu ada hal-hal yang jika kurang seksama pemeriksaanya dapat menyesatkan, misalnya (Tjitrosoepomo, 2009:52):
a)      Pada pohon cerme (Phyllanthus acidus Skeels) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Kedua pohon ini memiliki daun majemuk, tetapi daun majemuk ini sampai agak lama masih memperlihatkan pertumbuhan memanjang, sehingga anak daunnya mempunyai umur yang berbeda, maka tidak luruh berbarengan. Sering dilihat anak daun pada pangkal ibu tangkai sudah runtuh, sedang pada ujungnya masih ada anak daun yang kelihatan segar (masih hijau).





                        Gambar 6. Cerme (Phyllanthus acidus Skeels)
b)      Pada tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri L. ) dan katu (Sauropus androgynus Merr.) terdapat cabang-cabang dengan daun tunggal yang berseling, yang tumbuh mendatar dari batang pokok dan terbatas pertumbuhannya (tidak bertambah panjang lagi). Cabang-cabang berdaun ini akan dikira daun majemuk, tetapi dugaan itu keliru karena dari ketiak daunnya pada waktu tertentu akan keluar bunga yang kemudian jadi buah juga. Jika itu daun majemuk, maka tidak mungkin ditemukan daun dan buah.






                                     Gambar 7. Meniran (Phyllanthus niruri L.)
Menentukan jenis daun majemuk, yang harus diperlihatkan adalah posisi anak-anak daun terhadap ibu tangkai daunnya (Rosanti.2013:40). Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan dalam beberaa golongan (Tjitrosoepomo, 2009:52) :
1.      Daun majemuk menyirip (pinnatus).
2.      Daun majemuk menjari (palmatus).
3.      Daun majemuk bangun kaki (pedatus).
4.      Daun majemuk campuran (digitato pinnatus).












                                               

                                                Gambar 8. Macam-macam daun majemuk


2.2  Daun Majemuk Menyirip (Pinnatus)
Sesuai dengan konsep ’menyirip’, daun majemuk menyirip memiliki anak-anak daun yang tersusun di kiri dan kanan ibu tangkai daun (petiolus communis). Biasanya daun-daun majemuk menyirip memiliki ukuran anak daun yang kecil (Gambar 9.) (Rosanti.2013:40).







                                Gambar 9. Daun majemuk menyirip pada meniran (kiri) dan asam (kanan)
Bila diperhatikan secara terperinci, berdasarkan kedudukan anak daun pada tangkainya, daun majemuk menyirip dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus), daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus) dan daun majemuk menyirip ganjil (imparipinnatus) (Rosanti.2013:40).

1.      Daun Menyirip Beranak Daun Satu (Unifoliolatus)
Tanpa penyelidikan yang teliti daun majemuk menyirip beranak daun satu tentu akan disebut sebagai daun tunggal, tetapi disini tangkai daun memperlihatkan suatu persendian (articulation), jadi helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai. Sesungguhnya pada daun ini juga terdapat lebih dari satu helaian daun, hanya saja yang lainnya telah tereduksi , sehingga tinggal satu anak daun saja. Daun yang demikian ini biasanya kita dapati pada berbagai jenis pohon jeruk ,a.i . jeruk besar (Citrus maxima Merr.) , jeruk nipis (Citrus aurantifolia Sw.) (Tjitrosoepomo, 2009:55).
                Gambar 10.  Daun majemuk menyirip beranak daun satu pada daun jeruk

2.      Daun Majemuk Menyirip Genap (Abrupte Pinnatus)
Pada daun majemuk menyirip genap, anak-anak daun tersusun dalam jumlah genap dikiri-kanan ibu tangkai daun, sehingga tersusun secara berpasangan. Ciri lain untuk daun majemuk yang memiliki jumlah anak daun sangat banyak dapat dilihat pada ibu tangkai daun. Bila pada ujung ibu tangkai daun terputus, maka dapat dipastikan bahwa daun tersebut merupan daun majemuk menyirip genap. Contohnya dapat dilihat pada daun asam (Tamarindus indica), ketepeng (Casia tora), lamtoro (Leucaena glauca) (Rosanti.2013:41).






                                                Gambar 11. Daun majemuk menyirip genap pada daun lamtoro

3.      Daun Majemuk Menyirip Ganjil (Imparipinnatus)
Pada daun majemuk menyirip ganjil, anak-anak daun tersusun dalam jumlah ganjil di kiri kanan ibu tangkai daun, sehingga tersusun tidak berpasangan. Ciri lain untuk jumlah anak-anak daun sangat banyak dan tidak bisa dihitung dapat dilihat pada ujung ibu tangkai daun.  Bila pada ujung ibu tangkai daun tidak terputus dan ditemukan satu anak daun, maka dapat dipastikan bahwa daun tersebut merupakan daun majemuk menyirip ganjil. Contohnya dapat dilihat pada daun belimbing (Averrhoa belimbi), mawar (Rosa sp.), katuk (Saoropus androgynus), angsana (Pterocarpus indicus), cermai (Phyllanthus acidus) dan sebagainya (Rosanti.2013:41).

                                        Gambar 12. Daun majemuk menyirip ganjil
      Selain itu daun majemuk menyirip dapat dibedakan menurut duduknya anak-anak daun pada ibu tangkai dan menurut besar kecilnya anak-anak daun pada satu ibu tangkai. Sehingga dapat dikelompokkan menjadi (Tjitrosoepomo, 2009:56) :
a.       Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan, yaitu jika duduknya anak daun pada ibu tangkai berhadap-hadapan.




               


                Gambar 13. Daun majemuk menyirip gasal dengan jumlah anak daun yang gasal pada Rosa sp.







b.      Menyirip berseling, yaitu jika anak daun pada ibu tagkai duduknya berseling.





               



Gambar 14. Daun majemuk menyirip gasal dengan jumlah anak daun yang genap pada Litchi chinensis Sonn.

c.       Menyirip berselang-seling (interrupte pinnatus), yaitu anak-anak daun pada ibu tangkai berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan passangan anak daun yang sempit, misalnya pada anak daun tomat (Solanum lycopersicum L.).







                        Gambar 15. Daun tomat (Solanum lycopersicum L.)

Pada suatu daun majemuk dapat dilihat, bahwa anak daun tidak langsung duduk pada ibu tangkainya, melainkan pada cabang ibu tangkai. Dalam hal yang demikian daun majemuk dinamakan daun majemuk rangkap atau daun majemuk ganda. Biasanya hanya daun menyiriplah yang dapat mempunyai sifat tersebut. (Tjitrosoepomo, 2009:58)
Daun majemuk menyirip ganda dapat dibedakan menjadi daun majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), daun majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus), dan daun menyirip ganda empat (quadrapinnatus) (Rosanti.2013:42).
Pada daun majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), anak-anak daun duduk pada cabang tingkat pertama dari ibu tangkai daun. Contohnya adalah daun asam (Tamarindus indica), lamtoro (Leucaena glauca), dan sebagainya (Rosanti.2013:42).





                                Gambar 16. Gambar detail daun majemuk menyirip ganda dua







                Gambar 17.  Daun majemuk menyirip ganda dua pada daun asam (Tamarindus indica)

Pada daun majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus) yang sketsanya diperlihatkan pada Gambar 18, anak-anak daun berada pada cabang tingkat kedua dari ibu tangkai daun. Contoh tanaman dengan daun majemuk menyirip ganda tiga adalah sangitan (Sambucus javanica) (Rosanti.2013:42).





                                Gambar 18. Sketsa daun majemuk menyirip ganda tiga

Pada daun majemuk menyirip ganda empat (quadrapinnatus), anak-anak daun berada pada cabang tingkat ketiga dari ibu tangkai daun. Contohnya dapat dilihat pada daun kelor (Moringa oleifera) yang ditunjukkan pada gambar 1.13 (Rosanti.2013:43).






                Gambar 19. Daun majemuk menyirip ganda empat pada Moringa oleifera.
Pada umunya jarang ditemukan daun yang menyirip ganda lebih dari tiga. Daun yang menyirip ganda dibedakan lagi dalam (Tjitrosoepomo, 2009:59):
a.       Menyirip ganda dengan sempurna, yaitu jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai. Biasanya yang termasuk kelompok ini adalah daun majemuk yang menyirip genap. Contoh dari daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna adalah bunga merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.) dan daun lamtoro (Leucaena glauca Benth).






                                                                                Gambar 20. Daun Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.)


b.      Menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk langsung pada ibu tangkainya. Kelompok daun ini biasanya hanya daun majemuk yang menyirip gasal saja. Contoh dari daun majemuk meyirip gasal ganda dua tidak sempurna yaitu daun kirinyu (Sambucus javanica Bl.) dan daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna contohnya daun kelor (Moringa oleifera Lamk.)






(a)                                                             (b)
Gambar 21. (a) Daun kirinyu (Sambucus javanica Bl.) dan (b) Daun kelor (Moringa oleifera Lamk.)


2.3  Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)
Cara untuk menentukan apakah suatu daun memiliki struktur daun majemuk menjari, hampir sama dengan menentukan sistem tulang daun menjari. Pada daun majemuk menjari, yang harus diperhatikan adalah susunan ana-anak daun yang berpencar dari ujung ibu tangkai daun, seperti pada jari-jari tangan (Rosanti.2013:43).
Daun majemuk menjari dapat dibedakan berdasarkan jumlah anak-anak daunnya. Jika anak daun berjumlah dua, maka daun majemuk seperti ini dinamakan daun majemuk menjari beranak daun dua (bifolialatus), di mana pada ujung ibu tangkai daun terdapat dua anak daun, misalnya daun nam-nam (Cynometra cauliflora L.) (Rosanti.2013:43).




C:\Users\LENOVO\Documents\Cynometra ananta.full.06.jpg

           





                Gambar 22. Daun majemuk menjari beranak daun dua pada Cynometra cauliflora L.

Jika anak daun berjumlah tiga, maka daun majemuk seperti ini dinamakan daun majemuk menjari beranak daun tiga (trifoliolatus), di mana pada ujung ibu tangkai terdapat tiga anak daun, misalnya karet (Hevea brasiliensis L.) (Rosanti.2013:43).
C:\Users\LENOVO\Documents\index.jpg




               
                                Gambar 23. Daun majemuk menjari beranak daun tiga pada Hevea brasiliensis

Jika anak daun berjumlah lima, maka daun majemuk seperti ini dinamakan daun majemuk menjari beranak daun lima (quinquefoliolatus), di mana pada ujung ibu tangkai terdapat lima anak daun, misalnya daun maman (Gynandropsis pentaphylla D.C.) (Rosanti.2013:44).
C:\Users\LENOVO\Documents\Image5.jpg





                                                Gambar 24. Daun majemuk menjari beranak daun lima
Jika anak daun berjumlah tujuh, maka daun majemuk seperti ini dinamakan daun majemuk menjari beranak daun tujuh (septemfoliolatus), di mana ada tujuh anak daun pada ujung ibu tangkainya, misalnya daun kapuk (Ceiba petandra Gaertn.) (Rosanti.2013:44).
C:\Users\LENOVO\Documents\Ceiba-pentandra-leaf.jpg







                                                Gambar 25. Daun majemuk menjari beranak daun tujuh

Jika daun majemuk menjari mempunyai tujuh anak daun atau lebih, maka dapat dikatakan saja beraanak daun banyak (polyfoliolatus), tidak usah lagi dihitung jumlah anak daun yang tepat, seperti misalnya pada daun randu (Ceiba pentandra Gaerthn.) dan daun walisongo (Schefflera grandiflora) (Tjitrosoepomo, 2009:62).
C:\Users\LENOVO\Documents\walisongo.jpg







                Gambar 26. Daun majemuk menjari beranak daun banyak pada daun walisongo

Seperti halnya dengan daun majemuk menyirip yang menyiripnya dapat bersifat ganda, maka dapat pula terjadi daun majemuk menjari yang bersifat ganda, misalnya daun majemuk menjari beranak daun tiga ganda dua (biternatus) yaitu  Aegopodium dan Aquilegia vulgaris (Tjitrosoepomo, C:\Users\LENOVO\Documents\G001-19.jpg2009:63)
(a)     C:\Users\LENOVO\Documents\aegopodium_podagraria_ab1799.jpg                                                                                (b)
                                Gambar 27. (a) Daun Aegopodium dan (b) Daun Aquilegia vulgaris

2.4  Daun Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)
Susunan daun majemuk bangun kaki hampir sama dengan susunan daun majemuk menjari. Perbedaan dapat dilihat pada dua anak daun terakhir, yang biasanya terletak di dekat ibu tangkai daun, tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun  disampingnya, sehingga seolah-olah memiliki kaki yang menunjang daun di sampingnya. Daun majemuk bangun kaki biasanya terdapat pada tumbuh-tumbuhan dari familia Araceae, seperti daun raspberi (Rubus sp.), arisema (Arisaema filiforme) (Rosanti.2013:45).
C:\Users\LENOVO\Documents\images.jpg
         


                   Gambar 28. Struktur daun majemuk bangun kaki pada Arisaema sp.











                                Gambar 29.  Daun majemuk bangun kaki pada raspberi (Rubus sp.)

2.5  Daun Majemuk Campuran (Digitatopinnatus)
Struktur daun majemuk ini merupakan perpaduan dari daun majemuk menjari dan daun majemuk menyirip. Pada ujung ibu tangkai daun tersusun cabang-cabang yang terpencar seperti jari. Pada cabang-cabang tersebut duduk anak-anak daun yang tersusun menyirip. Karena itulah daun majemuk seperti ini disebut sebagai daun majemuk campuran. Contoh tumbuhan yang memiliki daun majemuk seperti ini adalah daun putri malu (Mimosa pudica) (Rosanti.2013:46).
C:\Users\LENOVO\Documents\sikejut.jpg 





                                Gambar 30.  Daun majemuk campuran pada daun putri malu (Mimosa pudica)

Jika diteliti benar, ternyata daun sikejut tidak merupakan daun majemuk campuran sejati, tetapi adalah daun majemuk menyirip genap ganda dua yang sempurna. Hanya saja pada daun diletak kedua pasang cabang ibu tangkainya tadi sedemikian dekat satu ama lain, hingga seakan-akan terdapat empat cabang tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya (Tjitrosoepomo, 2009:63).


BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan dalam makalah ini antara lain :
1.      Daun majemuk adalah daun yang memiliki susunan tangkainya bercabang-cabang dan pada cabang tangkai ini terdapat helaian daun, sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun.
2.      Ciri-ciri daun majemuk yaitu :
a.       Pada satu daun majemuk semua anak daun terjadi bersama-sama dan biasanya pun rontok bersama-sama pula.
b.      Pada suatu daun majemuk terjadi pertumbuhan yang terbatas, artinya idak bertambah panjang lagi dan ujungnya tidak mempunyai kuncup. Suatu cabang biasnya selalu bertambah panjang dan mempunyi sebuah kuncup di ujungnya.
3.      Jenis-jenis daun majemuk menurut susunan anak daun pada ib tangkainya, antara lain :
a.       Daun Majemuk Menyirip (Pinnatus)
b.      Daun Majemuk Menjari (Palmatus)
c.       Daun Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)
d.      Daun Majemuk Campuran (Digitato Pinnatus)

3.2  Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu perlu dilakukan pembahasan yang lebih mendalam terkait daun majemuk sehingga informasi yang disajikan akan lebih lengkap. Selain itu perlu dilakukan pengamatan secara langsung tentang jenis-jenis daun majemuk.